Kebahagiaan hakiki akan dicapai jika pikiran dan hati klop jadi satu. Jika hati dan pikiran klop, maka kita akan memandang hidup ini serba indah dan baik.
Namun bukan berarti harta, benda, kedudukan, status tidak penting.Semua itu merupakan bagian pelengkap kebahagiaan. Ibaranya, sugiho kayang apa (sekaya apa pun, red) jika hati tidak tenteram, sungguh tidak ada artinya.
Segala sesuatu yang berhubungan dengan penampilan ragawi (ganteng, cantik, gagah, pideksa) ada batasnya. Hak kepemilikan dunia juga ada batasnya. Dan semua itu, yakinlah, akan terkalahkan jika hati dan pikiran klop jadi satu.
Sebab jika hati dan pikiran klop, dia akan menerima apa pun pemberian dari Allah tanpa memberontak. Karena dia yakin, hidup ini hanya anugrah dari Allah. Manusia tinggal menjalani. Menjalani hidup sesuai dengan ukurannya. Sesuai takarannya.
Dalam ajaran SH Terate, dikatakan manusia itu harus bisa mengukur dirinya sendiri. Bahasa Jawanya ”Sakdedeg sakpangawe”.
Kalau kita bisa bersikap seperti itu, kita akan menjalani hidup ini dengan tersenyum. Karena yakin, tugas manusia itu tetap berusaha dan terus menerus memohon kepada Allah agar diberi sesuai dengan hak-haknya. ”Sumeleh” menjalani kodrat-Nya.
Manusia punya hati, manusia punya pikiran. Tugas manusia menggunakan hati dan pikiran untuk tetap berusaha dan berus berusaha, serta memohon kepada Allah agar diberi sesuai hak-haknya. Sesuai kodrat irama hidupnya.
Dikutip dari hasil dialog penulis (Andi Casiyem Sudin) dengan Kang Mas H. Tarmadji Boedi Harsono,SE, hari Selasa, 2 November 2010, pukul 9.15 di Pavilium kediaman beliau Jl. Letjen Haryono 180 Kota Madiun.
Tampilkan Berita ini di Facebook Anda
lawupos | Tuesday, 07 December 2010 |
Filed Under: SH Terate

Jadwal latihan
Daftar Sedulur
Pengikut
Mengenai Saya
Mukhadimah
Dengerin Aja Yach...........
Curhat Yuk !!!!
Wasiat Mas Madji " TENTANG MAKNA KEBAHAGIAAN SEJATI "
Diposting oleh fatta anak sholeh
Hasil sarasehan dengan Mas Tarmadji dan susunan pengurus pusat
Diposting oleh fatta anak sholehPada hari jum'at - minggu, 28 - 30 Mei 2010 yang bertepatan dengan dibukanya kejuaraan SH Cup Se DKI Jakarta dan sekitarnya, yang kebetulan dibuka oleh ketua pusat Mas Tarmadji Boediharsono SE, dan diadakan Sarasehan di Pendopo Pencak Silat TMII-Jakarta yang menghasilkan kesepakatan dan keputusan yaitu dalam rangka pengembangan SH terate kedepan di bagi dalam 2 jalur, persis pada saat mas imam masih sugeng... jalur organisasi direpresentasikan dengan adanya pengurus pusat, sementara jalur IDEALISME, di representasikan dengan adanya PENDEKAR SEMBILAN atau NAWA PANDITA ata DEWAN PUSAT: yang terdiri dari :
1. Mas Tarmadji Boediharsono SE
2. Mas Ir. RB Wiyono
3. Mas Ir. Sakti Tamat
4. Mas Gunawan
5. Mas Ir. FX Sentot Sutikno
6. Mas Drs. Murhandoko (Alm.)
7. Mas Drs. Moerdjoko HW
8. Mas Gunawan
9. Mas Djunaedi Suprayitno S.Sos.
Beliau ini yang bertanggung jawab pengembangan keilmuan SH Terate, langkah langkah yang diambil dalam rangka inventarisasi adalah langkah yang tepat, dan inilah salah satu tugas pokok dewan pusat...
Mas Tarmadji juga menyampaikan, bahwa materi pelajaran PSHT yang baku secara komprehensif adalah:
1. Senam 1-90
2. Jurus 1-36
3. Pasangan 1 - 36
4. Sambung (Persaudaraan)
5. Ke SH an / Kerokhanian
Sedangkan permainan belati, toya, krippen, pernafasan dan ausdauer merupakan pelajaran tambahan. Khususnya untuk pernafasan, meskipun bukan pelajaran pokok, tetapi merupakan dasar untuk tingkat lanjutan
Jurus Lama bukan menjadi ajaran yang pokok, tetapi sebagai pengetahuan saja. Siapapun warga PSHT boleh mempelajari sebagai pengetahuan, tetapi diluar kurikulum PSHT.
bersama ini juga kami lampirkan sususunan pengurus pusat SH Terate :
Lampiran : Surat Keputusan Setia Hati Terate Pusat Madiun
Nomor : 234?SK/SHT.000/X/2008
Perihal : SK Penetapan Pengurus Pusat Setia Hati Terate
PENGURUS PUSAT
Ketua Umum : H. TARMADJI BOEDI HARSONO, SE
Ketua I : Drs. R. MOERDJOKO HW
Ketua II : Drs. H. ARIEF SURJONO
Ketua III : H. ISSOEBIANTORO, SH
Ketua IV : DR. M. TAUFIQ, M.Sc
Ketua V : DR. ALIADI IKA, MM
Sekretaris Umum : SUBAGYO, SE
Sekretaris I : SUDIRMAN, S. Sos
Sekretaris II : SUMARSONO, S. Pd
Bendahara : DJUNAEDI SUPRAJITNO, S. Sos
Wakil Bendahara : SOEMARJO
DEPARTEMEN-DEPARTEMEN :
I. ORGANISASI DAN KEANGGOTAAN
1. Drs. HERU SUPROBO
2. Ir. EDY ASMANTO
3. TJIPTADI SK
II. KEPELATIHAN DAN SENI
1. SOEJITNO, BA
2. TJIPTARDJO
3. SIPIT TRI SUSILO
4. RUMASETYO
III. PENCAK SILAT OLAH RAGA DAN BELADIRI PRAKTIS
1. Ir. TONO SUHARYANTO
2. MUH. MASTUR, SPd
3. Ir. HARUN SUNARSO
4. Drs. P.W. WIDODO
IV. DANA DAN KESEJAHTERAAN
1. H. YAHMIN SURADIN, SE
2. H. Ir. SRI MULYONO
3. Ir. BENU WIRYONO
4. H. SUPRIYONO
V. PEMBINAAN WARGA
1. SETIJAWAN, SPd
2. DR. DJAROT SANTOSO, MA
3. RICHARD SIMORANGKIR ( Kol. Pur. )
4. Ir. SHOLEH HIDAYAT
PERSAUDARAAN
“ SETIA HATI TERATE “
PUSAT DI MADIUN
Ketua Umum,
H. TARMADJI BOEDI HARSONO, SE
Lampiran : Surat Keputusan Setia Hati Terate Pusat Madiun
Nomor : 243/SK/SHT.000/X/2008
Perihal : SK Penetapan Dewan Pakar Setia Hati Terate
DEWAN PAKAR
Ketua : DR. SUKARNO KASMURI
Anggota :
1. SUKAMTO
2. DR. DJAROT SANTOSO, MA
3. DARMO SANJOTO SUDAGUNG, SH
4. RM. IMAM KUSKARTONO (mas Gembong)
5. Ir. SUKAMTO
6. Drs. SAWARDO
7. ST. HARLY
PERSAUDARAAN
“ SETIA HATI TERATE “
PUSAT DI MADIUN
Ketua Umum,
H. TARMADJI BOEDI HARSONO, SE
Untuk meraih keberhasilan di dunia olahraga pencak silat, menjadi kuat saja tidak cukup; Anda juga butuh teknik. Tetapi, teknik yang tajam juga tidak cukup; anda butuh strategi untuk meraih kemenangan. Tetapi fisik, teknik, dan strategi saja masih belum bisa mengantarkan anda menjadi juara; anda juga harus mempunyai etika, atau sopan santun pada orang-orang di sekitar anda; kemudian ada satu faktor terakhir yang sifatnya tak kasat mata: yaitu keberuntungan (luck).
Seorang pesilat yang tangguh harus meyakini bahwa kelima hal tersebut--fisik, teknik, strategi, etika dan luck--adalah lima hal yang menentukan seorang pesilat mejadi juara. Pertama kali saya mendengar teoi ini dari mas Edi Suhartono, kemudian saya berkali-kali mendengar orang lain membenarkannya, dan dalam pertandingan juga terbukti kebenarannya.
- Fisik
Fisik adalah faktor yang penting bagi seorang pesilat. Namanya saja olahraga pencak silat, jadi tentu tubuh harus terlatih. Kenyataannya, kau tidak bisa bergerak lincah bila flexibility, agility, dan speed-mu jelek; tendangan dan pukulanmu tidak akan keras bila otot-ototmu lemah dan explosive powermu jelek. Kau juga tidak bisa bertahan bila staminamu jelek. Dan jangan lupa, kategori tanding adalah olahraga kontak dimana tubuhmu banyak berbenturan dengan lawan, maka bila fisikmu lemah maka kau tidak akan tahan. Mungkin tanpa fisik yang terlatih kau masih bisa menang, tetapi belum tentu juara. Pencak silat memberlakukan sisitem gugur dimana sekali kalah, pesilat tersebut tidak bisa melangkah ke babak berikutnya. Ditambah perkembangan peraturan pertandingan saat ini yang menuntut pesilat untuk memiliki kondisi fisik yang baik.
- Teknik
Teknik yang bagaimanakah yang dibutuhkan untuk menjadi juara? Itu adalah teknik yang tajam. Seorang pesilat bisa saja melakukan teknik yang bermacam-macam, tetapi belum tentu menguasainya. Untuk menguasai suatu teknik, ia harus mengulang-ulang teknik itu ratusan hingga ribuan kali. Ulangan yang berkali-kali akan membentuk skill (keterampilan); kemudian, apabila dari ulangan itu teknik dapat keluar secara otomatis dalam pertandingan, artinya skill telah berkembang menjadi refleks.
Satu hal yang tak kalah penting untuk menguasai teknik adalah penghayatan seorang pesilat terhadap gerakan tersebut. Artinya, ketika kita bergerak, kita tidak hanya sekedar bergerak, namun juga melibatkan seluruh perasaan. Mas Edi pernah berkata bahwa dalam berlatih, anggaplah punching pad atau sansak adalah lawan. Hadapilah seperti kita menghadapi lawan. Itulah penghayatan. Karena di gelanggang, lawan kita tidak hanya bergerak kesana kemari dan membalas, namun juga bisa berpikir.
Para pesilat juara yang saya kenal, mereka tidak menguasai bermacam-macam teknik, tetapi mereka hanya menguasai beberapa teknik sebagai senjata andalan.
- Strategi
Teknik yang kita miliki telah ditunjang oleh fisik yang baik, dan sudah terasah menjadi refleks. Namun kita juga harus paham cara menggunakannya untuk meraih kemenangan. Itulah strategi. Strategi adalah cara-cara yang diterapkan untuk meraih kemenangan. Strategi haruslah fleksibel menyesuaikan kondisi pesilat dan kondisi lawan. Strategi bisa bermacam-macam, mulai dari yang bersih hingga yang "kotor", namun itu disebut strategi selama tujuannya untuk menang.
Strategi membutuhkan kecerdasan (intelegensi) dan kecerdasan ini bisa dilatih. Caranya adalah banyak menyaksikan pertandingan, baik itu di gelanggang atau rekaman video dan VCD. Jangan hanya menonton serunya, siapa yang menang atau kalah: analisalah secara mendalam. Coba hitung poinnya. Amati pola permainannya. Serangan apa yang digunakan, dari posisi bagaimana, mengapa sudut biru yang menang, merah yang kalah, atau sebaliknya? Cobalah berdiskusi dengan pelatih atau teman berlatih.
Strategi tidak hanya mencakup permainan di gelanggang, tetapi juga melingkupi seluruh pertandingan sejak kita tiba di tempat pertandingan sampai pertandingan berakhir. Lawan bisa saja melakukan berbagai cara untuk membuat kita gagal. Cara terbaik melindungi diri dari strategi semacam ini adalah: tetap fokus pada pertandingan, bersikap waspada terhadap diri sendiri, dan berdoa.
- Etika
Etika adalah masalah sopan santun; dan perilaku sopan santun sangat penting dalam olahraga pencak silat. Bila kita mengamati peraturan pertandingan pencak silat, akan terlihat bahwa peraturan ini sangat menjunjung tinggi etika. Harus menghormat saat memasuki gelanggang, tidak boleh mengeluarkan suara mulut, dilarang mengeluarkan kata-kata atau gerakan yang memancing emosi, menederai lawan dengan sengaja, dsb. Ini menunjukkan bahwa--sedikit banyak—olahraga pencak silat mengkondisikan para atlitnya untuk bersikap sopan santun. Bila kita renungkan, pencak silat memang berakar dari budaya timur yang luhur yang mengutamakan kesopanan dan kerendahhatian. Sehingga tidak aneh bila etika adalah salah satu syarat menjadi juara.
Sopan satun ini tidak hanya di dalam gelanggang, tetapi juga berlaku di luar gelanggang. Sopan santun berarti menjaga hubungan baik dengan sesama. Baik itu dengan pelatih, manajer, rekan setim, wasit dan juri, bahkan lawan. Tidak perlu banyak omong atau mengobrol, senyum saja sudah cukup.
- Luck / keberuntungan
Inilah satu faktor terakhir yang kita butuhkan untuk menjadi juara. Ini adalah luck, atau keberuntungan. Ada yang mengatakannya dengan istilah “nasib”. Faktor ini tidak bisa dijelaskan dan sulit diramalkan, bahkan sebaiknya pesilat tidak membicarakan masalah “nasib’ dalam pertandingan. Ini adalah faktor yang ditentukan oleh Tuhan yang Maha Kuasa. Karena yang mengatur “nasib” adalah Tuhan, maka pada saat bertanding banyak-banyaklah tirakat dan berdoa.
Itulah lima hal yang menjadi syarat untuk menjadi juara. Kelima hal ini memang mudah untuk dikatakan, tetapi prakteknya cukup sulit; baik atlit maupun pelatih harus memahami dan mengupayakan kelima hal ini untuk meraih prestasi terbaik.
Semoga bermanfaat untuk saudara-saudara sekalian!
contributed by: Kurniati RahayuniS.Psi http://shteratemlg.multiply.com/
Latihan Kecepatan (Speed), Daya Tahan dan Power
Diposting oleh fatta anak sholehUntuk tolong di cek dulu kemampuan awalnya dulu dalam 10 detik mereka dapat melakukan berapa banyak tendangan yang dianggap benar, dari situ kemudian kita programkan intensitas awalnya mau dimulai dari berapa persen (misal, dia bisa menendang 8 kali, maka program latihan kalau kita 80%, berarti dia harus melakukan sebanyak 6 kali setiap set, kemudian dicek denyut nadinya dengan 6 kali selama 10 detik berapa DN per menitnya, hal ini untuk mengetahui latihan sudah efektif atau belum, untuk usia 17 tahun berarti denyut nadi maksimalknya 203/menit, kalau 80% berarti dia harus mencapai DN163/menit: ingat mengecek DN cukup waktu 6 atau 10 detik). dari program ini kemudian terus ditingkatkan setiap minggu atau bulan menuju kemampuan maksimalnya, yaitu 90%, 95%, dst.
Untuk latihan dayatahan kita tetapkan dulu dalam 1 ronde dalam pencak silat berapa menit, kemudian kita tetapkan waktu 1/4nya. mereka disuruh menendang selama waktu 1/4 waktu itu bisa berapa kali dia mampu melakukan. dari data awal itu, kemudia baru dibuat programnya, seperti program kecepatan di atas. selamat mencoba semoga dapat membantu latihan anda untuk lebih baik lagi.
Sedangkan untuk bisa digabung, tapi program kecepatan dulu baru daya tahan dan tidak bisa dibalik, hal ini tentunya dengan interval yang memadai, artinya denyut nadi sampai mendekati 120 per menit. tapi kalau mau disusun per hari, lihat dulu program yang lain ada tidak, misalnya teknik, kalau ada lihat pada bulan ini itu masuk ke periode khusus mendekati kompotisi, maka jumlah program latihan fisiknya perlu diatur dengan perbandingan 40% fisik dan 60% teknik, hal ini harus diatur dengan benar, supaya pada saat menetapkan puncak prestasi tepat sasaran.
Untuk latihan sirkuit posnya bisa antara 6-8 pos dengan masing-masing pos ditujukan untuk pengembangan apa, harus dipilih sesuai dengan tujuan latihan yang telah ditetapkan, berapa kali tiap pos, istrahat berapa menit, berapa set tiap pos perlu diatur secara tepat.
Selamat mencoba, dan bapak perlu mencoba-coba dan dicatat hasilnya.
Latihan power, asal bapak bisa memanipulasi dua hal, yaitu waktu atau beban, kalau memanipulasi waktu jumlah beban sama waktunya makin diperkecil, sedang kalai waktunya tetap jumlah pengulangan diperbanyak. Misal push-up 30 kali tes awal dia bisa 20 detik, minggu berikutnya 30 kali menjadi 18 detik, dan seterusnya. sedang kalau waktu yang jadi patokan, waktu 15 detik tes awal berapa, kemudian dengan waktu yang sama frekuensi push-upnya setiap minggu dinaikkan jumlahnya. Dengan catatan sebelum menaikkan beban tolong dikontrol denyut nadi setelah melakukan apakah masih maksimal atau sudah tidak maksimal, kalau masih maksimal beban jangan dinaikkan, tapi kalau sudah tidak maksimal bisa dinaikkan. misal, atlet melakukan push-up 30 kali, kemudian dicek denyut nadinya 160 kali/menit, sedang denyut maksimal atlet tsb 195 atau 200, maka dia sudah harus ditingkatkan. ukuran denyut maksimal adalah 220-usia, tapi kalu denyut nadi setelah latihan masih tinggi, maka beban jangan dinaikkan dulu. Catatan sebelum menyusun program latihan bapak harus melakukan tes awal.
Para JUARA dapat mengapai prestasi tinggi harus di dasari dengan kemauan dan kemampuan yang PRIMA karena kedua modal dasar tersebut dapat mencapai suatu IMPIAN yaitu JUARA.
Tanpa kemauan seorang juara akan malas-malasan dalam berlatih, mereka hanya mau latihan kalau ada pertandingan saja. Tapi seorang JUARA Sejati harus senantiasa selalu BERLATIH.......BERLATIH.......DAN BERLATIH. Kemauan saja juga kurang dalam membentuk seorang JUARA tapi harus di dukung juga dengan kemampuan yang tinggi. Kemampuan di sini meliputi : fisik yang prima, tehnik yang bagus, taktik dan strategi yang brilian, sarana yang memadai dan SEBUAH MENTAL JUARA YANG PANTANG MENYERAH.
Kelima kemampuan harus menjadi pedoman bagi seorang yang mempunyai cita-cita yaitu JUARA.
Depan Fakultas D3 Bahasa Inggris
Materi : Selasa dan Jum'at ( Senam Dasar dan Jurus SH Terate )