Persaudaraan

SETIA HATI TERATE UNIVERSITAS JENDERAL SUDIRMAN PURWOKERTO

Subscribe
Add to Technorati Favourites
Add to del.icio.us
MANUSIA DAPAT DIMATIKAN DI HANCURKAN TETAPI MANUSIA TIDAK DAPAT DI KALAHKAN SELAMA MASIH BER-SH-PADA DIRI SENDIRI
Kamis, 09 Desember 2010

Wasiat Mas Madji " TENTANG MAKNA KEBAHAGIAAN SEJATI "

Diposting oleh fatta anak sholeh

Kebahagiaan hakiki akan dicapai jika pikiran dan hati klop jadi satu. Jika hati dan pikiran klop, maka kita akan memandang hidup ini serba indah dan baik.

Namun bukan berarti harta, benda, kedudukan, status tidak penting.Semua itu merupakan bagian pelengkap kebahagiaan. Ibaranya, sugiho kayang apa (sekaya apa pun, red) jika hati tidak tenteram, sungguh tidak ada artinya.

Segala sesuatu yang berhubungan dengan penampilan ragawi (ganteng, cantik, gagah, pideksa) ada batasnya. Hak kepemilikan dunia juga ada batasnya. Dan semua itu, yakinlah, akan terkalahkan jika hati dan pikiran klop jadi satu.

Sebab jika hati dan pikiran klop, dia akan menerima apa pun pemberian dari Allah tanpa memberontak. Karena dia yakin, hidup ini hanya anugrah dari Allah. Manusia tinggal menjalani. Menjalani hidup sesuai dengan ukurannya. Sesuai takarannya.

Dalam ajaran SH Terate, dikatakan manusia itu harus bisa mengukur dirinya sendiri. Bahasa Jawanya ”Sakdedeg sakpangawe”.

Kalau kita bisa bersikap seperti itu, kita akan menjalani hidup ini dengan tersenyum. Karena yakin, tugas manusia itu tetap berusaha dan terus menerus memohon kepada Allah agar diberi sesuai dengan hak-haknya. ”Sumeleh” menjalani kodrat-Nya.

Manusia punya hati, manusia punya pikiran. Tugas manusia menggunakan hati dan pikiran untuk tetap berusaha dan berus berusaha, serta memohon kepada Allah agar diberi sesuai hak-haknya. Sesuai kodrat irama hidupnya.

Dikutip dari hasil dialog penulis (Andi Casiyem Sudin) dengan Kang Mas H. Tarmadji Boedi Harsono,SE, hari Selasa, 2 November 2010, pukul 9.15 di Pavilium kediaman beliau Jl. Letjen Haryono 180 Kota Madiun.
Tampilkan Berita ini di Facebook Anda



lawupos | Tuesday, 07 December 2010 |
Filed Under: SH Terate

Jumat, 24 September 2010

Arti Falsafah Kehidupan SH Terate

Diposting oleh fatta anak sholeh



“Sepiro gedhene samsoro yen tinompo among dadi cobo”

Falsafah ajaran Persaudaraan Setia Hati Terate ini mengandung arti yang luar biasa klo kita implementasikan dengan kehidupan manusia di dunia. Karena mengandung sebuah pembelajaran yang luar biasa. Dalam menghadapi cobaan hidup sering kali manusia tidak sabar dalam menerima cobaan dari Sang Pencipta, ujung-ujungnya banyak sekali manusia menggunakan jalan pintas untuk sekedar melepaskan beban hidup yang berupa cobaan ini. Sehingga SH Terate sejak awal mewanti-wanti kepada setiap warganya untuk senantiasa menerima cobaan seberapapun beratnya karena musibah atau cobaan yg diberikan Sang Pencipta klo kita legowo penuh kesabaran senantiasa kita akan menuai hasil yang luar biasa juga.
Dalam menghadapi cobaan/ musibah senantiasa menusia selalu berpegang teguh pada ajaran agama yang meraka anut. Untuk tetap sabar dalam menerima ujian/ musibah ada beberapa cara untuk menerima dengan kesabaran.

1.       Selalu berprasangka baik kepada Sang Kholiq
Musibah dan cobaan memang tidak pernah diharapkan kedatangannya oleh sitiap orang namun bila musibah dan cobaan dating kita harus benar-benar siap menerimanya. Hal pertama yg harus kita lakukan jika musibah menghampiri kita yaitu berprasangka baik/ khusnudhon kepada Sang Pencipta karena sejelek-jeleknya prilaku adalah berprasangka buruk kepada Alloh SWT. Maka hal itu harus kita buang sejauh-jauhnya

2.       Tidak berkeluh kesah
Berkeluh kesah dalam mengahadapi musibah perlu tapi dengan syarat hanya sebatas menceritakan masalah kita kepada orang lain karena itu bias mengurangi permasalahan yg kita hadapi tapi sering kali kita menanbah-nambah cerita yg sebenarnya tidak sama dengan yg kita hadapi.

3.       Sabar dalam berikhtiar
Banyak sekali manusia tidak sabar dalam menghadapi cobaan ujung-ujungnya meraka melakukan jalan pintas yang tidak diridloi Alloh SWT. Dalam melepas dari cobaan harus berupaya semaksimal mungkin sambil berdoa dan berpasrah ke pada Sang Pencipta sehingga apa yang kita lakukan untuk lepas dari musibah akan tetap dihitung sebuah pahala.

4.       Sabar untuk meraih kesuksesan
Para suksesor yang kita jumpai sekarang dulunya sebelum mereka sukses tentu dari awalnya sudah mengalami musibah/ cobaan yang besar. Sebagai contoh : Bill Gates adalah seorang mahasiswa yg dicap sebagai mahasiswa yg bodoh dan akhirnya dikeluarkan dari kampus.  

Maka kita jangan terburu untuk menjadi seorang yang sukses tanpa diuji dulu karena naiknya derajat dan kehidupan manusia dari awalnya harus susah dulu tidak serta merta  langsung sukses.


Selasa, 01 Juni 2010

Hasil sarasehan dengan Mas Tarmadji dan susunan pengurus pusat

Diposting oleh fatta anak sholeh

Pada hari jum'at - minggu, 28 - 30 Mei 2010 yang bertepatan dengan dibukanya kejuaraan SH Cup Se DKI Jakarta dan sekitarnya, yang kebetulan dibuka oleh ketua pusat Mas Tarmadji Boediharsono SE, dan diadakan Sarasehan di Pendopo Pencak Silat TMII-Jakarta yang menghasilkan kesepakatan dan keputusan yaitu dalam rangka pengembangan SH terate kedepan di bagi dalam 2 jalur, persis pada saat mas imam masih sugeng... jalur organisasi direpresentasikan dengan adanya pengurus pusat, sementara jalur IDEALISME, di representasikan dengan adanya PENDEKAR SEMBILAN atau NAWA PANDITA ata DEWAN PUSAT: yang terdiri dari :

1. Mas Tarmadji Boediharsono SE
2. Mas Ir. RB Wiyono
3. Mas Ir. Sakti Tamat
4. Mas Gunawan
5. Mas Ir. FX Sentot Sutikno
6. Mas Drs. Murhandoko (Alm.)
7. Mas Drs. Moerdjoko HW
8. Mas Gunawan
9. Mas Djunaedi Suprayitno S.Sos.

Beliau ini yang bertanggung jawab pengembangan keilmuan SH Terate, langkah langkah yang diambil dalam rangka inventarisasi adalah langkah yang tepat, dan inilah salah satu tugas pokok dewan pusat...

Mas Tarmadji juga menyampaikan, bahwa materi pelajaran PSHT yang baku secara komprehensif adalah:

1. Senam 1-90
2. Jurus 1-36
3. Pasangan 1 - 36
4. Sambung (Persaudaraan)
5. Ke SH an / Kerokhanian

Sedangkan permainan belati, toya, krippen, pernafasan dan ausdauer merupakan pelajaran tambahan. Khususnya untuk pernafasan, meskipun bukan pelajaran pokok, tetapi merupakan dasar untuk tingkat lanjutan

Jurus Lama bukan menjadi ajaran yang pokok, tetapi sebagai pengetahuan saja. Siapapun warga PSHT boleh mempelajari sebagai pengetahuan, tetapi diluar kurikulum PSHT.

bersama ini juga kami lampirkan sususunan pengurus pusat SH Terate :

Lampiran : Surat Keputusan Setia Hati Terate Pusat Madiun
Nomor : 234?SK/SHT.000/X/2008
Perihal : SK Penetapan Pengurus Pusat Setia Hati Terate


PENGURUS PUSAT

Ketua Umum : H. TARMADJI BOEDI HARSONO, SE
Ketua I : Drs. R. MOERDJOKO HW
Ketua II : Drs. H. ARIEF SURJONO
Ketua III : H. ISSOEBIANTORO, SH
Ketua IV : DR. M. TAUFIQ, M.Sc
Ketua V : DR. ALIADI IKA, MM

Sekretaris Umum : SUBAGYO, SE
Sekretaris I : SUDIRMAN, S. Sos
Sekretaris II : SUMARSONO, S. Pd

Bendahara : DJUNAEDI SUPRAJITNO, S. Sos
Wakil Bendahara : SOEMARJO

DEPARTEMEN-DEPARTEMEN :
I. ORGANISASI DAN KEANGGOTAAN
1. Drs. HERU SUPROBO
2. Ir. EDY ASMANTO
3. TJIPTADI SK

II. KEPELATIHAN DAN SENI
1. SOEJITNO, BA
2. TJIPTARDJO
3. SIPIT TRI SUSILO
4. RUMASETYO

III. PENCAK SILAT OLAH RAGA DAN BELADIRI PRAKTIS
1. Ir. TONO SUHARYANTO
2. MUH. MASTUR, SPd
3. Ir. HARUN SUNARSO
4. Drs. P.W. WIDODO

IV. DANA DAN KESEJAHTERAAN
1. H. YAHMIN SURADIN, SE
2. H. Ir. SRI MULYONO
3. Ir. BENU WIRYONO
4. H. SUPRIYONO

V. PEMBINAAN WARGA
1. SETIJAWAN, SPd
2. DR. DJAROT SANTOSO, MA
3. RICHARD SIMORANGKIR ( Kol. Pur. )
4. Ir. SHOLEH HIDAYAT


PERSAUDARAAN
“ SETIA HATI TERATE “
PUSAT DI MADIUN

Ketua Umum,

H. TARMADJI BOEDI HARSONO, SE



Lampiran : Surat Keputusan Setia Hati Terate Pusat Madiun
Nomor : 243/SK/SHT.000/X/2008
Perihal : SK Penetapan Dewan Pakar Setia Hati Terate


DEWAN PAKAR

Ketua : DR. SUKARNO KASMURI
Anggota :

1. SUKAMTO
2. DR. DJAROT SANTOSO, MA
3. DARMO SANJOTO SUDAGUNG, SH
4. RM. IMAM KUSKARTONO (mas Gembong)
5. Ir. SUKAMTO
6. Drs. SAWARDO
7. ST. HARLY


PERSAUDARAAN
“ SETIA HATI TERATE “
PUSAT DI MADIUN

Ketua Umum,

H. TARMADJI BOEDI HARSONO, SE

Sabtu, 08 Mei 2010

Modal Dasar Pejuang Tangguh

Diposting oleh fatta anak sholeh

Apa yang menjadikan seorang pesilat juara?” Ini adalah pertanyaan yang sering muncul di benak kita.


Untuk meraih keberhasilan di dunia olahraga pencak silat, menjadi kuat saja tidak cukup; Anda juga butuh teknik. Tetapi, teknik yang tajam juga tidak cukup; anda butuh strategi untuk meraih kemenangan. Tetapi fisik, teknik, dan strategi saja masih belum bisa mengantarkan anda menjadi juara; anda juga harus mempunyai etika, atau sopan santun pada orang-orang di sekitar anda; kemudian ada satu faktor terakhir yang sifatnya tak kasat mata: yaitu keberuntungan (luck).
Seorang pesilat yang tangguh harus meyakini bahwa kelima hal tersebut--fisik, teknik, strategi, etika dan luck--adalah lima hal yang menentukan seorang pesilat mejadi juara. Pertama kali saya mendengar teoi ini dari mas Edi Suhartono, kemudian saya berkali-kali mendengar orang lain membenarkannya, dan dalam pertandingan juga terbukti kebenarannya.

  • Fisik

    Fisik adalah faktor yang penting bagi seorang pesilat. Namanya saja olahraga pencak silat, jadi tentu tubuh harus terlatih. Kenyataannya, kau tidak bisa bergerak lincah bila flexibility, agility, dan speed-mu jelek; tendangan dan pukulanmu tidak akan keras bila otot-ototmu lemah dan explosive powermu jelek. Kau juga tidak bisa bertahan bila staminamu jelek. Dan jangan lupa, kategori tanding adalah olahraga kontak dimana tubuhmu banyak berbenturan dengan lawan, maka bila fisikmu lemah maka kau tidak akan tahan. Mungkin tanpa fisik yang terlatih kau masih bisa menang, tetapi belum tentu juara. Pencak silat memberlakukan sisitem gugur dimana sekali kalah, pesilat tersebut tidak bisa melangkah ke babak berikutnya. Ditambah perkembangan peraturan pertandingan saat ini yang menuntut pesilat untuk memiliki kondisi fisik yang baik.
  • Teknik
    Teknik yang bagaimanakah yang dibutuhkan untuk menjadi juara? Itu adalah teknik yang tajam. Seorang pesilat bisa saja melakukan teknik yang bermacam-macam, tetapi belum tentu menguasainya. Untuk menguasai suatu teknik, ia harus mengulang-ulang teknik itu ratusan hingga ribuan kali. Ulangan yang berkali-kali akan membentuk skill (keterampilan); kemudian, apabila dari ulangan itu teknik dapat keluar secara otomatis dalam pertandingan, artinya skill telah berkembang menjadi refleks.
    Satu hal yang tak kalah penting untuk menguasai teknik adalah penghayatan seorang pesilat terhadap gerakan tersebut. Artinya, ketika kita bergerak, kita tidak hanya sekedar bergerak, namun juga melibatkan seluruh perasaan. Mas Edi pernah berkata bahwa dalam berlatih, anggaplah punching pad atau sansak adalah lawan. Hadapilah seperti kita menghadapi lawan. Itulah penghayatan. Karena di gelanggang, lawan kita tidak hanya bergerak kesana kemari dan membalas, namun juga bisa berpikir.
    Para pesilat juara yang saya kenal, mereka tidak menguasai bermacam-macam teknik, tetapi mereka hanya menguasai beberapa teknik sebagai senjata andalan.


  • Strategi
    Teknik yang kita miliki telah ditunjang oleh fisik yang baik, dan sudah terasah menjadi refleks. Namun kita juga harus paham cara menggunakannya untuk meraih kemenangan. Itulah strategi. Strategi adalah cara-cara yang diterapkan untuk meraih kemenangan. Strategi haruslah fleksibel menyesuaikan kondisi pesilat dan kondisi lawan. Strategi bisa bermacam-macam, mulai dari yang bersih hingga yang "kotor", namun itu disebut strategi selama tujuannya untuk menang.
    Strategi membutuhkan kecerdasan (intelegensi) dan kecerdasan ini bisa dilatih. Caranya adalah banyak menyaksikan pertandingan, baik itu di gelanggang atau rekaman video dan VCD. Jangan hanya menonton serunya, siapa yang menang atau kalah: analisalah secara mendalam. Coba hitung poinnya. Amati pola permainannya. Serangan apa yang digunakan, dari posisi bagaimana, mengapa sudut biru yang menang, merah yang kalah, atau sebaliknya? Cobalah berdiskusi dengan pelatih atau teman berlatih.
    Strategi tidak hanya mencakup permainan di gelanggang, tetapi juga melingkupi seluruh pertandingan sejak kita tiba di tempat pertandingan sampai pertandingan berakhir. Lawan bisa saja melakukan berbagai cara untuk membuat kita gagal. Cara terbaik melindungi diri dari strategi semacam ini adalah: tetap fokus pada pertandingan, bersikap waspada terhadap diri sendiri, dan berdoa.
  • Etika
    Etika adalah masalah sopan santun; dan perilaku sopan santun sangat penting dalam olahraga pencak silat. Bila kita mengamati peraturan pertandingan pencak silat, akan terlihat bahwa peraturan ini sangat menjunjung tinggi etika. Harus menghormat saat memasuki gelanggang, tidak boleh mengeluarkan suara mulut, dilarang mengeluarkan kata-kata atau gerakan yang memancing emosi, menederai lawan dengan sengaja, dsb. Ini menunjukkan bahwa--sedikit banyak—olahraga pencak silat mengkondisikan para atlitnya untuk bersikap sopan santun. Bila kita renungkan, pencak silat memang berakar dari budaya timur yang luhur yang mengutamakan kesopanan dan kerendahhatian. Sehingga tidak aneh bila etika adalah salah satu syarat menjadi juara.
    Sopan satun ini tidak hanya di dalam gelanggang, tetapi juga berlaku di luar gelanggang. Sopan santun berarti menjaga hubungan baik dengan sesama. Baik itu dengan pelatih, manajer, rekan setim, wasit dan juri, bahkan lawan. Tidak perlu banyak omong atau mengobrol, senyum saja sudah cukup.

  • Luck / keberuntungan
    Inilah satu faktor terakhir yang kita butuhkan untuk menjadi juara. Ini adalah luck, atau keberuntungan. Ada yang mengatakannya dengan istilah “nasib”. Faktor ini tidak bisa dijelaskan dan sulit diramalkan, bahkan sebaiknya pesilat tidak membicarakan masalah “nasib’ dalam pertandingan. Ini adalah faktor yang ditentukan oleh Tuhan yang Maha Kuasa. Karena yang mengatur “nasib” adalah Tuhan, maka pada saat bertanding banyak-banyaklah tirakat dan berdoa.
    Itulah lima hal yang menjadi syarat untuk menjadi juara. Kelima hal ini memang mudah untuk dikatakan, tetapi prakteknya cukup sulit; baik atlit maupun pelatih harus memahami dan mengupayakan kelima hal ini untuk meraih prestasi terbaik.
    Semoga bermanfaat untuk saudara-saudara sekalian!


contributed by: Kurniati RahayuniS.Psi http://shteratemlg.multiply.com/